rangkuman fonetik

Penulis : Drs. Agus Budi Wahyudi, M.Hum.

FONETIK SEBAGAI SUBKAJIAN LINGUISTIK

     Linguistik didefinisikan sebagai kajian bahasa secara ilmiah, linguistik sebagai ilmu bahasa dibagi kedalam beberapa sub bab, diantaranya ;

1. Fonetik
2. Fonologi
3. Morfologi
4. Sintaksis
5. Semantik

     Dalam bab ini saya akan merangkum tentang fonetik, fonetik adalah ilmu yang menyelidiki penghasilan, penyampaian, dan penerimaan bunyi bahasa, sebagai ilmu interdisipliner linguistik dengan fisika, anatomi, dan psikologi (Kridalaksana, 1993:56).
Studi fonetik dibagi menjadi tiga bagian yaitu:

• Fonetik Akustik (acoustic phonetics) adalah suatu peristiwa fisik
• Fonetik Auditoris (auditory phonetics) mengkaji proses penerimaan bunyi ujaran oleh telinga pendengar
• Fonetik organis atau artikulatoris (articulatory phonetics) adalah pembelajaran tentang produksi alat-alat bicara dalam diri seseorang.

     Manfaat fonetik terdiri atas dua manfaat, yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis. Manfaat teoritis berhubungan dengan penguasaan bidang fonetik akan menjadi bekal utama bagi seseorang dalam rangka mengembangkan dirinya sebagai ilmuan.
Manfaat praktis yaitu seseorang yang berprofesi dan mendayagunakan kemampuan lisan patut menguasai fonetik. Misalnya: penyanyi, penyiar, presenter, pembawa acara, dan reporter suatu media massa elektronika.
Ada empat proses produksi bunyi bahasa ;

1. Proses mengalirnya udara dari paru-paru
2. Proses fonasi-yang terjadi di daerah pita-pita suara
3. Proses oro-nasal-mengalirnya udara ke rongga hidung pada saat mengucapkan bunyi nasal atau sengau
4. Proses artikulasi-yang terjadi di rongga mulut yaitu terhalangnya arus udara yang mengalir dititik-titik artikulasi atau di daerah artikulasi.

Bunyi dibedakan menjadi dua, yaitu ;

1. Bunyi segmental adalah bunyi bahasa yang dapat disegmentasikan. Bunyi ini sebagai material utama dalam ujaran, sedangkan bunyi suprasegmental akan mengikuti ketika bunyi segmental diujarkan.
2. Bunyi suprasegmentalmerupakan bunyi yang sangat berperan dalam bahasa nada.

     Deskripsi bunyi bahasa diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pengenalan terhadap bunyi bahasa. Bunyi bahasa diklasifikasikan dalam bunyi vokal, bunyi konsonan, dan bunyi diftong.
Studi fonetik ini memerlukan potensi yang melibatkan hafalan, pemahaman, keterampilan pelafalan, keterampilan pentraskripsian, dan aktifitas lainnya.
Objek fonetik adalah bunyi bahasa, bunyi bahasa dikaji tanpa memperhatikan fungsi bunyi bahasa sebaga pembeda makna.
Dalan transkripsi fonetis tanda diakritik yang digunakan dalam penulisan fonetis menjadi pembeda antara bunyi bahasa yang satu dengan yang lainnya.
     Simbol fonetis yang digunakan adalah huruf-huruf latin yang menambahi penambahan tertentu, tulisan fonetis dibuat dengan tujuan untuk menyarankan bunyi bahasa, yang artinya, apabila tulisan dibaca, maka terdengar ucapan yang pernah didengar sebelumnya.